Eksotisme Ta’limul Muta’allim dalam meneguhkan Konsep Belajar sebelum Pembelajaran
Kitab Ta’limul Muta’allim merupakan salah satu kitab fenomenal di kalangan pondok pesantren salaf. Hampir dapat dipastikan kitab ini dikaji oleh setiap santri yang sedang dalam proses kegiatan pembelajaran di Pondok Pesantren. Secara genre kitab ini berisi tentang akhlak seorang pencari ilmu dan hal-hal yang berkaitan dengan prosesnya.
Kitab ini dikarang oleh Syaikh Burhan al-Din Ibrahim al-Zarnuji al-Hanafi seorang ulama kharismatik yang memiliki kepedulian besar terhadap orang-orang yang sedang dalam mencari ilmu. Latar belakang ditulisnya kitab Ta’limul Muta’allim adalah munculnya keprihatinan Syaikh Al-Zarnuji kepada orang-orang yang mencari ilmu namun tidak mendapatkan hasil ilmu dan kemanfaatan ilmu itu sendiri.
Berdasarkan penelitian beliau ternyata ada banyak dari para pencari ilmu yang mengambil jalan yang salah dalam mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Apa yang disebutkan di atas tentu memberikan secarik pemahaman bahwasanya ilmu yang bermanfaat cara yang digunakan untuk mendapatkannya harus melalui cara-cara yang baik dan benar.
Hari ini jika kita melihat orang yang berilmu atau dalam bahasa sederhana disebut orang yang berpendidikan maka jumlahnya tentu tidak bisa dihitung dengan jari. Hal ini bukan tanpa dasar mengingat saat ini pendidikan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, hal ini tentu sangat berbeda dengan zaman dahulu bahwa pendidikan hanya milik kaum Aristokrat semata.
Namun sayangnya meratanya pendidikan tidak diimbangi dengan kualitas keilmuan seseorang dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari, sehingga ilmu yang notabene dapat dijadikan sebagai alat untuk mengatasi permasalahan dalam kehidupannya sehari-hari justru malah menjadi alat untuk memunculkan permasalahan baru.
Berdasarkan fakta bahwa banyak orang yang berpendidikan namun malah melakukan tindakan amoral seperti korupsi, kolusi dan nepotisme merupakan bukti nyata bahwa sebenarnya seseorang yang mencari ilmu sangat penting untuk belajar sebelum mengalami pembelajaran. Sebagaimana dalam Ta’limul Muta’allim disebutkan bahwa sangat penting dalam memilih ilmu, guru, teman dan cara memuliakan seorang ahli ilmu.
Konten yang terkandung dalam Ta’limul Muta’allim sesungguhnya sangat layak dalam membekali seseorang untuk menjadi seorang ‘Alim atau ilmuan dengan artian orang yang berilmu dan menjalankan ilmunya. Namun pada sebagian masyarakat modern menganggap bahwa kitab-kitab klasik seperti Ta’limul Muta’allim ini sudah tidak koheren dengan keadaan saat ini padahal sejatinya tidak demikian.
Sekalipun demikian Eksotisme Ta’limul Muta’allim tetap saja mempesona dan banyak digunakan dalam kalangan pesantren khususnya pesantren-pesantren salaf. Insya Allah dalam web ini akan menyajikan serpihan-serpihan yang terkandung dalam Ta’limul Muta’allim sebagai bentuk Tabaruk sebuah mahakarya dalam dunia pendidikan yang memiliki nilai urgensi yang sangat tinggi untuk dipelajari.