Menyambut Ramadhan 1443 H
Sebagai seorang muslim bulan ramadhan adalah salah satu bulan yang sangat dinantikan kehadirannya. Hal ini tentu disebabkan karena bulan ramadhan merupakan sebuah bulan yang memiliki banyak keistimewaan di dalamnya. Bulan ramadhan bisa diibaratkan sebagai sebuah bulan yang penuh dengan diskon pahala dan ampunan Allah SWT.
Sebab banyak sekali nilai-nilai kebaikan yang tidak bisa didapatkan kecuali pada bulan suci ramadhan. Berdasarkan hal tersebut tentu sangat aneh jika seorang muslim tidak respect terhadap kehadiran bulan ramadhan yang notabennya dijadikan momentum perbaikan diri serta riyadhah dalam rangka menjadi seorang hamba Allah yang benar-benar dirindukan oleh surga.
Pada artikel ini saya akan mengulas 3 fokus pembahasan sederhana terkait dengan momentum ramadhan yang sebentar lagi menjumpai umat islam. Pertama adalah persiapan kita dalam menghadapi bulan suci ramadhan. Terkait hal ini ada empat poin yang perlu dilakukan oleh seorang muslim untuk memaksimalkan pemanfaatan ramadhan tahun ini sebagai ramadhan terbaik dari tahun-tahun sebelumnya.
Adapun keempat hal tersebut adalah:
- Bersyukur & Berdoa
Sebagai seorang muslim seyogyanya kita bersyukur atas kemurahan Allah yang telah menyediakan ramadhan untuk umatnya nabi Muhammad SAW. Seandainya ramadhan tidak Allah peruntukan untuk umat nabi Muhammad SAW apakah kita yakin secara kuantitas umur ibadah kita setara dengan umat-umat nabi dan rasul yang lainnya?, mengingat usia umat nabi Muhammad cenderung lebih pendek dibandingkan umat rasul dan nabi yang lainnya.
Ramadhan ini adalah fasilitas khusus yang dapat dinikmati oleh umat nabi Muhammad dengan segala potensi limpahan pahala dan nilai kebaikan di dalamnya. Oleh sebab itu sangat pantas jika kita menjadi seorang muslim yang bersyukur atas adanya bulan suci ramadhan ini.
Selain bersyukur kita juga sebaiknya senantiasa berdoa sebagaimana rasulullah SAW memanjatkan doa khusus ketika memasuki bulan rajab dengan do’a sebagai berikut:
اللھَُّمَّ باَرِكْ لنَاَ فيِْ رَجَبَ
وَشَعْباَنَ وَبلَِغّْناَ رَمَضَانَ
Seorang Rasulullah yang telah dijamin surga oleh Allah saja sangat mendambakan usianya bisa sampai pada bulan suci ramadhan, apalagi kita sebagai umatnya. Maka sudah sepantasnya kita lebih giat berdo’a agar Allah juga mengamanahi umur yang dapat digunakan untuk menjumpai ramadhan tahun ini, sebab mati dan hidup seseorang adalah mutlak hanya Allah yang mengetahuinya.
Selain do’a di atas seyogyanya kita juga berdo’a semoga kita diberikan kekuatan untuk melaksanakan ibadah di bulan suci ramadhan dengan penuh hikmat. Berkaitan dengan hal tersebut masyarakat jawa biasanya menjelang ramadhan akan menggelar acara “Megengan” yang pada intinya ialah memohon pertolongan Allah dalam menghadapi bulan ramadhan agar diberikan kekuatan, kelancaran dan keberkahan.
Umumnya acara tersebut juga dibarengi dengan pemberian sedekah makanan kepada tetangga sekitar dan kaum dhuafa serta mengunjungi makam leluhur yang telah meninggal dunia (ziarah kubur) untuk didoakan diampuni dosanya oleh Allah Swt.
2. Evaluasi Ramadhan Sebelumnya
Rasulullah SAW menyebutkan:
مَنۡ كَانَ يَوۡمُهُ خَيۡرًا مِنۡ اَمۡسِهِ فَهُوَ رَابِحُ. وَمَنۡ كَانَ يَوۡمُهُ مثل اَمۡسه فهو مَغۡبُون. ومَن كان يومه شَرًّا مِنۡ اَمۡسِهِ فهو مَلۡعُون
“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia terlaknat.”
Sebagai seorang muslim kita harus pandai menghisab diri sendiri; karena hal ini berkaitan dengan bulan suci ramadhan maka kita bisa mengevaluasi bulan suci ramadhan sebelumnya. Apakah sudah kita manfaatkan dengan baik, sangat baik atau malah belum masuk kategori baik.
Adanya evaluasi tersebut kita akan mengetahui hal apa yang perlu kita lengkapi pada bulan suci ramadhan tahun ini agar ibadah dan riyadhah kita di bulan suci ramadhan tahun ini bisa maksimal dengan penuh keikhlasan dan kebenaran niat di dalam hati, sebab tanpa adanya sebuah evaluasi maka tidak ada pijakan yang kokoh dalam membangun suatu kebaikan pada fase berikutnya.
3. Siapkan Strategi Optimalisasi Ramadhan
Kita tentu ingat sebuah kata-kata bijak berikut:
الحق بلا نظام يغلبه الباطل بالنظام
Sebagai seorang muslim kita telah banyak diajarkan bagaimana bertindak dan bersikap atas apa yang akan kita lakukan. Pepatah diatas mengingatkan kita betapa pentingnya mempersiapkan diri untuk mengoptimalkan bulan suci ramadhan tahun ini. Sebab tanpa sebuah perencanaan yang matang maka ramadhan kita hanya selepas gugur menjalankan kewajiban semata tanpa memiliki nilai plus yang membuat kita insya Allah lebih baik dari sebelumnya.
Contoh kecil yang perlu kita siasati adalah misalnya setelah makan sahur dan shalat subuh apakah kita mau tidur lagi atau melakukan aktivitas lain yang lebih bermanfaat. Kemudian bagaimana kita menyiasati agar tidak lupa niat berpuasa, bagaimana kita bersemangat menjalankan shalat tarawih dan hal-hal lain yang berkaitan.
4. Bangun Keyakinan Bahwa ini Ramadhan Terakhir
Berangkat dari sebuah hadits yang tentunya sangat koheren dengan momentum ramadhan tahun ini adalah:
اعْمَلْ لِدُنْيَاكَ كَأنَّك تَعِيشُ أبَدًا، وَاعْمَلْ لِآخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَدًا
Banyak hal terkadang tidak kita sadari namun memiliki efek yang luar biasa salah satunya ialah deadline atau batas waktu. Banyak orang yang malas mengerjakan sesuatu karena menyadari bahwa waktu selesainya atau batas waktunya masih sangat lama. Namun berbeda cerita jika batas waktu itu tinggal hitungan jam saja maka banyak orang dapat menyelesaikan tugasnya dalam waktu yang sangat singkat bahkan yang sebelumnya tidak bisa karena deadline menjadi bisa dan mau mencari cara agar bisa.
Terapi batas waktu secara kenyataan dirasa sangat ampuh dalam mendongkrak semangat seseorang dalam menyelesaikan sesuatu. Oleh sebab itu dengan membangun sebuah keyakinan bahwa ramadhan ini adalah ramadhan terakhir, kita tentu akan dapat melecutkan api semangat dalam memanfaatkan ramadhan tahun ini dengan sebaik-baiknya.
Sumber Gambar : https://mobile.facebook.com/ramadhan.1442/?_rdc=1&_rdr
Pekanbaru, 27/03/2022
Nur Kholis
BACA ARTIKEL TERKAIT
Guru Terbaik adalah Kegagalan
Pendahuluan Artikel ini saya tulis, bukan untuk mengajak pembaca menjadi orang-orang yang gagal, namun saya ingin mengajak pembaca untuk melihat dari sudut pandang agama islam ketika seseorang bertemu dengan kegagalan yang dihadapi dalam menggapai keinginan atau yang...
Nikmat Yang Tergadaikan
Nikmat Yang Tergadaikan Sebagai salah satu hasil produk “cah ndeso asli”, membuat saya selalu mengukur dan membandingkan setiap hal yang saya alami dengan hal-hal yang berkaitan atau yang saya rasakan ketika saya berada di kampung. Ada banyak hal yang saya tertawakan...
Makna Kehidupan yang Terlupakan
Makna Kehidupan yang Terlupakan Saat sedang melakukan maintenance printer yang biasa saya gunakan terkadang saya harus mengorbankan banyak tisu untuk mengelap tinta cartridge yang belepotan, maklum saya bukan ahlinya dalam hal tersebut, tentu resiko utamanya adalah...