Saat uang telah menjadi Tuhan dalam jiwaku
maka jangan sekalipun kau tanya tentang kebersihan jiwaku
karena ia tak secuil pun nampak meski dalam terangnya kebaikan. 

Saat kedudukan telah membius mata hatiku dengan sebuah kenikmatan semu
maka jangan kau tanya tentang kejujuran dan kearifan perangaiku
karena ia telah lama pergi mencari orang Qana'ah baru. 

Saat manusia lebih kutakuti dan kutaati karena duniawi
maka jangan kau tanyakan dimana ilmuku yang melangit dan akalku yang menggema
karena seketika itu ia telah membatu dan memfosilkan dirinya karena malu pada Tuhannya.

Saat kesenangan dan angan-angan duniawi telah memenuhi hatiku
maka jangan kau tanya dimana ketenangan dan ketentraman yang menjadi mahkota dalam hidupku
karena ia  telah lama mengubur diri meratapi nasib tuannya yang penuh retorika dan sandiwara. 

Semakin sering aku meminumnya rasa haus itu semakin menyiksaku
semakin sering aku melahabnya rasa lapar itu semakin menghujamku
Nafsu lagi-lagi kau mengelabui makhluk paling sempurna yang diciptakan Tuhanmu 

Kau sangat luar biasa !
karena tak sekalipun kau mengajak pada penderitaan
melainkan kenikmatan, kemegahan dan keindahan
meskipun semua itu hanya semu.

---Lampung 29 April 2017---
---(Voice Dew)---
Sumber Gambar : https://health.detik.com/