Suara Cinta

Takdir biru membisu di dalam kalbu
Aku terlelap dalam hikayat cinta diujung senja
Menaruh harapan dan kepastian di pelupuk mata
Wahai cinta aku memanggilmu dengan penuh rindu

Hanya suara jarum jam yang menyeru
Seolah membungkam tabir kerinduan yang mendayu-dayu
Apakah malam ini kau memanggilku dalam do'amu
Ataukah namaku terlupakan dalam buaian mimpimu itu

Disini aku memanggilmu
Nada dan lagu namamu seolah melatahkanku
Aku merindumu dalam setiap detikku
Percayalah Aku hanya menggores namamu

Jika angin tidak menyampaikan rinduku padamu
Maka hiruplah nafas panjangmu seraya mengingatku
Aku memanggilmu dengan lembut cintaku
Saya...ng ! Setialah kepadaku....!

—(Lampung, 09/02/2022)—

—(Suara Embun)—

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *