Sumber Gambar : https://www.kibrispdr.org/
Genap sudah usiaku 30 Tahun sebagai seorang suami dan ayah dari bidadari kecil berusia 2 tahun yang saat ini akan mulai memiliki adik. Hidup ini memang suratan takdir namun setiap langkah yang akan kita ambil Allah senantiasa memberikan kita pilihan untuk memilih yang baik atau yang buruk dengan bekal akal pikiran kita.
Sebagai seorang laki-laki terkadang sejenak aku berfikir jika tanpa ibu dan istriku mungkin aku hanya butiran debu. Tulisan ini bukan dimaksudkan untuk melemahkan derajat seorang laki-laki yang notabennya sebagai seorang pemimpin keluarga, namun tulisan ini mencoba menghadirkan jasa besar seorang wanita yang sering terabaikan.
Sangat benar sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa ketika dirimu ingin memiliki keturunan yang hebat, maka pilihlah seorang istri yang solehah atau dalam bahasa sederhana bisa dimaknai dengan kata baik. Secara historis hal ini telah terbukti dalam dunia nyata bagaimana seorang nabi musa yang dirawat oleh istrinya fir’aun yang notabene berkedudukan sebagai seorang wanita yang berakhlak baik.
Sedangkan musa samiri dirawat oleh malaikat yang notabene tidak pernah berbuat kesalahan sedikitpun, namun hasilnya sungguh sangat berbanding terbalik, Nabi musa menjadi pemimpin hebat yang mengajak para umatnya untuk menyembah Tuhan namun musa samiri justru malah menghasut orang untuk menyembah berhala.
Pekerjaan seorang wanita sepintas terlihat biasa seperti ngepel, nyapu, masak, merawat anak dan lain-lain. Padahal ketika saya mencoba membantu sedikit saja pekerjaan mereka ternyata sungguh sangat melelahkan. Akan tetapi seorang wanita dengan ikhlasnya melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut, padahal dalam pandangan islam pekerjaan-pekerjaan tersebut merupakan kewajiban seorang laki-laki.
Disinilah letak sakralnya seorang wanita, hanya dengan atas nama kasih sayang dan cinta mereka merelakan melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut semata-mata untuk membangun sebuah mahligai rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
Seorang wanita juga cenderung penyabar terhadap anak-anak, sehingga tidak jarang anak-nak begitu dekat dengan ibunya, padahal secara nama anak tersebut dinisbatkan nasabnya pada ayahnya dan bukan pada ibunya. Namun lagi-lagi atas nama kasih sayang dan cinta mereka dengan ikhlas merawat anak-anak kita dengan penuh cintanya.
Seorang wanita tidak hanya merawat anak-anak kita saja namun juga mengajarkan anak-anak kita untuk mengenal sesuatu dengan mengajarkan berbicara, melihat, memegang, merasakan, mendengarkan dan lain-lain sehingga saat ini anak-anak kita sudah mulai mengenal hal-hal yang baru, yang sebelumnya tidak dimengerti oleh mereka.
Sebetulnya ada banyak nilai-nilai kebaikan seorang wanita yang belum saya sebutkan dalam tulisan ini, namun beberapa hal di atas saya rasa mampu mewakili kehebatan seorang wanita dalam membantu kita menjadi seorang pemimpin keluarga untuk menciptakan sebuah keluarga yang bahagia, sejahtera dan harmonis.
Bukankah tidak dapat dipungkiri bahwa jika seorang istri sedang dalam kondisi sakit semuanya akan menjadi terbengkalai? dan hal ini tidak berlaku sebaliknya. Maka tentu kita harus sering memuji istri kita dengan kata-kata yang baik dan manis sebab walau hanya dengan kata-kata tersebut cintanya akan semakin besar kepada kita dan berimbas baik pada mahligai keluarga yang saat ini kita bangun bersamanya.
Jika kita memiliki rezeki sedikit lebih banyak maka jangan segan untuk memberinya hadiah baik berupa barang atau mengajaknya jalan-jalan sebab apa yang kita peroleh dari sebuah pekerjaan yang kita lakukan disitu juga merupakan rezeki istri dan anak-anak kita.
Terima Kasih Wanita Hebatku (Istri dan Ibu)